Cenderawasih, Burung Surga dari Papua

Sekitar tahun 1500-an, kulit burung cenderawasih kuning pernah dibawa ke Spanyol untuk menjadi oleh-oleh dari salah satu raja di Nusantara, sebutan negara kita pada waktu itu. Bangsa Spanyol dan beberapa ahli binatang dari masa itu terpesona pada keindahan bulu cenderawasih kuning. Menurut mereka, burung cendrawasih ini seperti berasal dari surga. Sebutan itu kemudian dikenal juga sebagai bird of paradise.

Selain itu, sebutan burung surga muncul karena masyarakat Papua percaya bahwa burung cenderawasih adalah titisan bidadari dari surga. Dulunya burung ini dianggap sebagai burung cantik tetapi tidak berkaki. Mereka tidak akan turung ke tanah tetapi hanya berada di udara saja lantaran bulu-bulunya yang indah. Dan beberapa jenis yang terkenal adalah dari genus Paradisaea yang penamaannya berasal dari kata Paradise

Burung Cenderawasih Maskot Papua

Jika mengingat Papua, maka kita tentu akan teringat pula dengan burung Cenderawasih, burung cantik endemik Papua. Burung ini menjadi maskot sekaligus pelengkap dalam pelaksanaan ritual adat Papua.

Burung Cenderawasih merupakan burung yang berasal dari ordo Passeriformes, keluarga Paradisaeidae. Burung ini terdiri dari 13 genus dengan 43 spesies. Ketiga belas genus tersebut adalah: Lycocorax, Manucodia, Paradigalla, Astrapia, Parotia, Pteridophora, lophorina, Ptiloris, Epimachus, Cicinnurus, Semioptera, Seleucidis, dan Paradisaea.
Dari sekian jenis burung Cenderawasih tersebut, Cenderawasih Kuning dari genus Paradisaea merupakan Cenderawasih yang paling banyak dikenal, khususnya Cenderawasih Kuning Kecil atau Paradisaea Minor dan Cenderawasih Kuning Besar atau Paradisaea Apoda. Seperti namanya, Cenderawasih jenis ini memiliki ciri khas bulu kuning di bagian badan hingga ekor. Seekor Cenderawasih Kuning Kecil rata-rata panjang tubuhnya sekitar 30 sentimeter, sedangkan yang besar bisa mencapai 43 sentimeter.
Keseluruhan burung ini hidup di habitat seperti hutan hujan tropis, hutan dataran rendah, perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian hingga 1.500 mdpl. Habitat demikian ini umumnya terletak di Indonesia bagian timur, terutama pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur.

Indonesia adalah negara dengan jumlah spesies cendrawasih terbanyak. Diduga terdapat sekira 30 jenis cendrawasih di Indonesia, 28 jenis diantaranya dapat ditemukan di Papua, khususnya di hutan bagian utara Papua Nugini dan pulau-pulau di dekat Misool dan Yapen.

Jenis – Jenis Burung Cenderawasih

Jenis-jenis Burung Cendrawasih. Cenrawasih terdiri atas 13 genus yang mempunyai sekitar 43 spesies (jenis). Indonesia merupakan negara dengan jumlah spesies Cendrawasih terbanyak. Diduga sekitar 30-an jenis Cendrawasih bisa ditemukan di Indonesia. Dan 28 jenis diantaranya tinggal di pulau Papua.
Beberapa jenis Cendrawasih yang terdapat di Papua diantaranya adalah:

  • Cendrawasih Panji (Pteridophora alberti); Papua
  • Cendrawasih Kerah (Lophorina superba); Papua
  • Cendrawasih Paruh-sabit Kurikuri (Epimachus fastuosus); Papua.
  • Cendrawasih Botak (Cicinnurus respublica); endemik pulau Waigeo, Raja Ampat
  • Cendrawasih Raja (Cicinnurus regius); Papua dan pulau sekitar.
  • Cendrawasih Belah Rotan (Cicinnurus magnificus); Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
  • Cendrawasih Mati Kawat (Seleucidis melanoleuca); Papua.
  • Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisaea minor); Papua (Indonesia dan Papua Nugini)
  • Cendrawasih Kuning Besar (Paradisaeaapoda); Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
  • Cendrawasih Raggiana (Paradisaea raggiana); Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
  • Cendrawasih Merah (Paradisaea rubra); endemik pulau Waigeo, Indonesia.
  • Toowa Cemerlang (Ptiloris magnificus); Indonesia, Papua Nugini, dan Australia
  • Manukodia Mengkilap (Manucodia ater); Indonesia dan Papua Nugini.
  • Paradigala Ekor-panjang (Paradigalla carunculata); Papua